Jumat, 21 Januari 2011

Gaya Jijay Generasi Alay

Alay! Nggak jelas sebenarnya apa maksud asli dari "Alay". Ada yang bilang Anak Layangan, Anak Lebay, Anak Melayu, Anak Kelayapan, dan bahkan ada yang meghubungkannya dengan anak JARPUL alias jarang pulang (bang Toyib kali). Istilah alay nggak jauh bede dengan istilah-istilah lain dikalangan anak muda yang suka tiba-tiba muncul kemudian populer dan digunakan secara massal pula endingnya ilang lagi diganti istilah populer lain yang baru nongol. 
Pendapat Koentjaraningrat dalam mendefinisikan Alay, "alay adalh gejala-gejala yang terjadi di tengah pemuda dan pemudi Indonesia yang ingin diakui statusnya di tengah temna-temannya. Gejala ini akan mengubah gaya tulisan dan gaya berpakaian,sekaligus meningkatkan kenarsisan, yang cukup mengganggu masyarakat dunia maya (pengguna internet sejati seperti bolgger dan kaskuser). Diharapkan sikap ini segera hilang, jika tidak akan mengganggu masyarakat sekitar".
Pendapat Solo Soemardjan nggak jauh beda, "alay adalh perilaku renaka Indonesia yang membuat dirinya merasa keren, cantik, hebat,diantara yang lain. Hal ini bertentangan dengan sifat rakyat Indonesia yang sopan santun dan ramah. Faktor yang menyebabkannya bisa melalui media TV, dan musisi dengan dandanan seperti itu".
Di tengah-tengah remaja juga berkembang pandangan dan pengertian tentang alay, bahkan terjadi khilafiyah (hehe) alias perbedaan pendapat tentang apa dan siapa kaumalay ini.Tapi ada satu pandangan seragam yang ditemukan, ternyata bnayak pihak dikalangan remaja yang sebel berat sama anak-anak alay (kecuali anak alay itu sendiri). Menurut mereka pokoknya anak alay itu kudu bertobat nasuha karena kelakuannya telah merusak citra anak muda dan mencolok mata. Tobat,Lay!
Walaupun terjadi khilafiyah tentang apa dan siapa itu anak alay, telah berhasil dilelusuri berbagai ciri umum yang melekat pada mereka. Katanya anak-anak alay itu sebenarnya adalah anak kampungan sengan gaya yang maksa agar disebuat keren. Ternyata yang ada bukannya keliatan keren tetapi malah bikin eneg (maksudnya mual). Dalam gaya berpakaian contohnya, mereka nggak tau apa-apa bagaimana cara mix and macth baju. Jadinya gaya mereka bakal norak banget. Contohnya,pake baju ijo, celana kotak-kotak, kaca muka biru (bukan kacamata lantaran kacanya guede banget sampe nutupin mukanya), nah, norak nggak? Untuk alay cowok biasanya gaya rambutnya diwarnain jadi pirang yang tentu aja nggak cocok sama warna kulitnya yang sawo busuk. gaya model ini bakal nimbulain kesan the (dekil), kucel and the kumel. Kaya layangan trus nggak mandi seminggu.

Biasanya anak alay suka belaga techno dengan menenteng-nenteng HP seken, nggak lupa kabel headset nyantol di telinga. Terus bergaya sok asik betlaga menikmati musik. Parahnya ternyara musik yang mereka dengar biasanya bernada metal gitu deh (melayu total). Tapi itu rahasia kho. Hehe.
anak-anak alay juga dikenal dengan sikap mereka yang nersis always, dan pengen eksis diman pun. Di friensdter biasanya majang foto cewek-cewek cantik (buat alay cowok), dan majang foto cowok-cowok ganteng (buat alay cewek), biar dianggap gaul, padahal mah nggak kenal, hehe. Kaum alay biasanya suka "putu-putu narziz". Entah itu di sekolah, WC, mobil, kamar, stasion, angkot, dll. Terus biasanya gaya fotonya di imut-imutin, pake cahaya terang banget biar jeleknya nggak keliatan, difoto dari jarak deket banget, atau difoto dari atas biar keliatan keren.
Mereka juga memiliki gaya yang unik (banyak juga yang bilang menyebalkan) dalam menulis sms. Sms yang seharusnya habis dibaca dalam 10 detik bisa nggak abis dibaca dalam 10 menit karena nggak tau apa maksudnya. Biasanya mereka nulis aku dengan akyu, aq, akko, aquwh, dll. Nulis maaf dengan mu"uph, dll. Mereka juga suka nulis sms hurufnya dicampur antara huruf gede dengan huruf kecil. Mereka juga biasanya nyampurin antara angka dengan hutuf, jado makin pusing kan. Kalau nilis teks juga biasanya disingkat dan nyingkatnya kebangetan, sampe yang baca gak ngerti. Gitu deh kira-kira anak alay.
Fenomena alayisme yang permissif (gaya hidup serba boleh ngapain aja) nunjukkin pada kita kalo alayisme sebenernya produk kehidupan liberal hedonestik (memuja kesengan belaka). Bener banget, karena gaya alay masih berkiblat pada gaya liberal hedonestik yang coraknya adalah bergaul bebas dan menumbar aurat. Liat aja gaya cewek alay ynag sukanya peke celana jeans super pendek trus boncengan rapet ama pacarnya.
Gaya alay emang jijay dan nggak jelas. Sebagai denerasi Islam kita kudu hati-hati dengan gaya gaul model begini karena banyak hal di dalamnya yang betentangan dengan aturan Islam, terutama dalam gaya berpakain dan pergaulan. Islam punya cara sendiri bagaimana seharusnya kita bergaul dan berpakaian, dan sudah seharusnya kita mengetahui dan mengamalkannya. Generasi Islam udah seharusnya menjadikan Islam sebagai gaya gaulnya. Karena itu, ayo mengenal Islam lebih dalam. Yuk!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar